Profil Desa Klampok
Ketahui informasi secara rinci Desa Klampok mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Klampok, pusat Kecamatan Purworeja Klampok, Banjarnegara. Mengupas tuntas sejarah Keramik Klampok yang legendaris, potensi ekonomi kreatif, data demografi, dan upaya revitalisasi sebagai sentra industri dan tujuan wisata budaya.
-
Warisan Sejarah Industri
Desa Klampok merupakan pusat dari industri Keramik Klampok yang legendaris, sebuah warisan kejuruan dan ekonomi yang telah mengakar sejak era kolonial Belanda.
-
Pusat Ekonomi dan Pemerintahan
Sebagai ibu kota Kecamatan Purworeja Klampok, desa ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan layanan publik yang menopang wilayah sekitarnya.
-
Potensi Revitalisasi dan Wisata Budaya
Terdapat upaya berkelanjutan dari pemerintah dan komunitas untuk merevitalisasi industri keramik, mengembangkannya menjadi produk ekonomi kreatif dan daya tarik wisata edukasi yang unik.

Desa Klampok, ibu kota dari Kecamatan Purworeja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, lebih dari sekadar pusat administrasi. Nama Klampok telah lama terpatri dalam peta industri kreatif Indonesia sebagai sinonim dari kerajinan keramik berkualitas tinggi. Dengan akar sejarah yang menjangkau hingga era kolonial, desa ini menyimpan memori kejayaan, tantangan dan semangat kebangkitan yang tecermin dalam setiap jengkal tanah liatnya. Berlokasi strategis di jalur barat Banjarnegara, Desa Klampok kini berdiri di persimpangan antara melestarikan warisan legendaris dan berinovasi untuk masa depan yang berdaya saing.
Lokasi Strategis dan Pusat Pemerintahan Kecamatan
Secara administratif dan geografis, Desa Klampok memegang peran vital. Posisinya sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Purworeja Klampok menjadikannya sebagai titik sentral untuk koordinasi layanan publik, kegiatan ekonomi, dan interaksi sosial bagi desa-desa di sekitarnya. Lokasinya yang berada di tepi Jalan Raya Banjarnegara-Purwokerto menempatkannya pada jalur transportasi utama yang ramai, menghubungkan Banjarnegara dengan kawasan industri dan perkotaan di Banyumas dan Purbalingga.
Berdasarkan data pemetaan wilayah, Desa Klampok memiliki batas-batas administratif sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Kalimandi.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Purwareja.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Kaliwinasuh.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Sirkandi.
Luas wilayah Desa Klampok tercatat sekitar 168 hektare atau 1,68 km². Meskipun tidak seluas desa-desa agraris di sekitarnya, pemanfaatan lahan di Klampok sangat intensif untuk pemukiman, fasilitas publik, dan area industri keramik. Untuk seluruh keperluan administrasi kependudukan dan pengiriman, Desa Klampok menggunakan Kode Pos 53474.
Pemerintahan Desa dan Visi Pembangunan
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Klampok dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Sebagai pusat kecamatan, dinamika pemerintahan di desa ini cenderung lebih kompleks, melayani tidak hanya warganya sendiri tetapi juga menjadi rujukan bagi desa-desa lain. Pemerintah Desa Klampok berperan aktif dalam memfasilitasi program pembangunan, baik yang berasal dari pemerintah kabupaten maupun inisiatif lokal.
Fokus utama pembangunan di Desa Klampok diarahkan pada dua pilar utama: peningkatan kualitas layanan publik sebagai ibu kota kecamatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya para perajin keramik. Visi pembangunan desa secara umum selaras dengan upaya untuk mengembalikan kejayaan Klampok sebagai sentra keramik terkemuka, seraya meningkatkan kesejahteraan warganya melalui ekonomi yang kreatif dan berkelanjutan. Berbagai program pelatihan, fasilitasi pameran, dan perbaikan infrastruktur penunjang industri kecil menjadi agenda prioritas pemerintah desa bekerja sama dengan dinas-dinas terkait.
Data Demografi dan Kependudukan
Sebagai pusat kegiatan, Desa Klampok memiliki karakteristik kependudukan yang padat dan heterogen. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara dalam publikasi "Kecamatan Purworeja Klampok dalam Angka" menunjukkan bahwa Desa Klampok merupakan salah satu desa dengan populasi yang signifikan.
Berdasarkan data terakhir yang terpublikasi, jumlah penduduk Desa Klampok mencapai 4.845 jiwa. Dengan luas wilayah 1,68 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 2.884 jiwa/km². Tingkat kepadatan yang tinggi ini mencerminkan fungsinya sebagai pusat pemukiman dan ekonomi. Populasi yang besar ini menjadi potensi sumber daya manusia yang dapat menggerakkan sektor industri dan jasa, sekaligus menjadi pasar bagi produk-produk lokal. Komposisi penduduknya pun beragam, terdiri dari penduduk asli, pendatang yang bekerja sebagai pegawai di kantor kecamatan, guru, tenaga kesehatan, dan para pedagang.
Nadi Perekonomian: Sejarah Panjang Industri Keramik Klampok
Perekonomian Desa Klampok tidak dapat dipisahkan dari napas sejarah industri keramiknya. Keunggulan desa ini bukan terletak pada sektor agraria, melainkan pada keahlian turun-temurun dalam mengolah tanah liat menjadi produk bernilai seni dan fungsi tinggi.
Era Kejayaan Kolonial dan Pabrik "Keramiek Fabriek `Klampok`" Sejarah keramik di Klampok dimulai sekitar tahun 1930-an. Puncaknya yaitu ketika seorang pengusaha keramik asal Belanda mendirikan sebuah pabrik berskala besar dengan nama Keramiek Fabriek `Klampok` pada tahun 1937. Pabrik ini memproduksi berbagai jenis keramik, mulai dari barang-barang rumah tangga (piring, mangkuk, guci) hingga keramik hias dan barang saniter dengan kualitas ekspor. Keberadaan pabrik ini tidak hanya memperkenalkan teknik produksi modern pada masanya, tetapi juga melatih penduduk lokal menjadi perajin-perajin andal. Produk Keramik Klampok pada era ini terkenal hingga ke Eropa karena kualitas glasir, ketahanan, dan desainnya yang unik. Masa keemasan ini menjadikan Klampok sebagai salah satu sentra keramik paling berpengaruh di Hindia Belanda.
Masa Transisi dan Tumbuhnya Industri Rumahan Setelah era kemerdekaan dan nasionalisasi, pabrik besar tersebut mengalami pasang surut hingga akhirnya berhenti beroperasi. Namun api keahlian tidak pernah padam. Para mantan pekerja pabrik yang telah menguasai ilmu perkeramikan kemudian mendirikan usaha-usaha kecil di rumah mereka masing-masing. Dari sinilah era industri keramik berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Klampok lahir. Mereka melanjutkan tradisi produksi dengan skala yang lebih kecil, namun tetap menjaga ciri khas kualitas Klampok.
Saat ini, puluhan unit usaha keramik tersebar di berbagai sudut desa. Mereka memproduksi aneka produk seperti pot bunga, vas, guci hias, suvenir, hingga peralatan dapur tradisional seperti poci dan kendi. Industri inilah yang menjadi motor penggerak utama ekonomi desa hingga sekarang.
Upaya Revitalisasi dan Potensi Masa Depan
Menghadapi tantangan zaman, seperti persaingan dengan produk plastik dan keramik pabrikan modern, industri keramik Klampok terus berupaya untuk beradaptasi. Berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait seperti Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, hingga komunitas lokal, bahu-membahu melakukan upaya revitalisasi.
Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain:
- Pelatihan dan Inovasi DesainPara perajin didorong untuk mengikuti pelatihan guna meningkatkan teknik produksi dan mengembangkan desain-desain baru yang lebih sesuai dengan selera pasar modern, tanpa meninggalkan akar tradisionalnya.
- Pemasaran DigitalUMKM keramik Klampok mulai didorong untuk memanfaatkan platform digital dan media sosial guna memperluas jangkauan pasar, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional dan internasional.
- Pengembangan Wisata EdukasiPotensi terbesar Klampok di masa depan ialah pengembangan wisata edukasi berbasis budaya. Konsep ini memungkinkan wisatawan untuk tidak hanya membeli produk, tetapi juga melihat langsung proses pembuatan keramik, bahkan mencoba membuatnya sendiri dalam sesi workshop. Pengalaman otentik ini memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
- Dukungan InfrastrukturPemerintah turut membantu melalui pembangunan sentra pamer atau showroom bersama, serta memperbaiki akses menuju lokasi para perajin untuk memudahkan kunjungan wisatawan.
Dengan langkah-langkah ini, Desa Klampok berpotensi bertransformasi dari sekadar desa produsen menjadi destinasi wisata budaya yang hidup, di mana sejarah, seni, dan ekonomi kreatif berpadu.
Infrastruktur Penunjang Kehidupan dan Ekonomi
Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Klampok dilengkapi dengan infrastruktur publik yang relatif lebih memadai dibandingkan desa-desa lain di sekitarnya. Kantor Kecamatan Purworeja Klampok, Kantor Polsek, dan Koramil menjadi pusat layanan administrasi dan keamanan.
Di sektor pendidikan, terdapat fasilitas mulai dari jenjang PAUD, SD Negeri, hingga SMP Negeri yang menjadi rujukan bagi siswa dari desa sekitar. Untuk layanan kesehatan, Puskesmas Purworeja Klampok yang berlokasi di desa ini menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melayani seluruh masyarakat kecamatan. Keberadaan pasar tradisional juga menjadi pusat perputaran ekonomi yang penting, tempat bertemunya penjual dan pembeli dari berbagai wilayah. Jaringan jalan yang baik dan ketersediaan angkutan umum menjadikan aksesibilitas dari dan menuju Desa Klampok sangat lancar, mendukung perannya sebagai pusat layanan dan perdagangan.
Secara keseluruhan, Desa Klampok merupakan sebuah entitas yang unik. Ia merupakan desa yang denyut nadinya ditenagai oleh warisan masa lalu yang gemilang. Tanah liat bukan hanya sumber daya alam, melainkan kanvas sejarah dan identitas komunal. Melalui semangat inovasi dan kolaborasi, Desa Klampok kini sedang menulis babak barunya, berjuang untuk memoles kembali kilaunya agar keramik Klampok tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga warisan yang hidup dan menghidupi generasi mendatang.